Total Tayangan Halaman

Merci de visiter mon blog "orangedu.blogspot.com"

Lukisan Kehidupan,..... ku & mu

Senin, 31 Oktober 2011

Beban Hidup



Seorang dosen sedang memberikan kuliah tentang Manajemen Stres. Dia mengangkat segelas air dan bertanya kepada mahasiswanya “Seberapa berat anda kira segelas air ini?”
Mehasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegang selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Berat sebenarnya sama, tapi semakain lama saya memegangnya, maka beratnya akan semakin berat”. “ Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya.
“ Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi”. Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan.  Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini. Coba tinggalkan sejenak jika bisa.  Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.
Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya!
Hal terindah dan terbaik di bunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi hanya dapat dirasakan jauh direlung hati kita.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Nama baik







Alkisah pada suatu ketika , Angin, Air, dan Nama Baik sedang mengadakan perjalanan bersama-sama.  Angin, biasa datang terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat di sini dan …Menendang debu di sana.
Air berjalan dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa kendi di tangannya, meneteskan beberapa air di atas tanah sekitarnya. Nama Baik berwujud dalam seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu.
Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu sama lain. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya “Kapan kita bisa bertemu untuk mengadakan perjalanan yang lain lagi?”
Angin menjawab, ‘ Engkau akan selalu menemukan aku di puncak gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Meniup debu ke mana kamu pergi.
Air berkata, ”Aku juga akan selalu ada disekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke dapur, untuk menemuiku.”
Nama Baik tidak mengatakan apa-apa. Angin dan Air bertanya, “Nama Baik,…..
Kapan dan dimana kita akan bertemu lagi?”
Nama Baik menjawab, “ Kamu tidak akan bertemu aku lagi di manapun. Siapapun yang telah kehilangan aku sekali saja, takkan pernah mendapatkan aku lagi.

Senin, 17 Oktober 2011

BUKU POLOS




Lembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.
“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.
“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan. Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...
seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.
Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.
Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya. ..
Sahabat, Hidup ini penuh warna. Hampir tak ada yang sama pada ciptaan Allah. Walaupun, masih sama-sama manusia. Ada yang kaya, cukup, dan kurang. Ada yang cantik, tampan; ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang merasa gagal. Tidak jarang, seorang anak manusia mengambil pandangan dari sudut yang sempit. Bahwa, kegagalan adalah sebuah ketidakberdayaan. Bahwa, belum tampaknya peluang-peluang berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para lajang merupakan sebuah hukuman.
Cermati dan pelajari. Karena boleh jadi, di balik kegagalan ada rahasia kesuksesan. Di balik sempitnya peluang, ada ujian kemampuan. Di balik lajang yang berkepanjangan, ada pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada peluang warna-warni keindahan goresan kehidupan.? 

Terimakasih telah membaca... Salam Motivasi...!

Kita Adalah Elang !









Seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dieraminya. Setelah menetas, elang itu hidup dan berperilaku sama persis seperti anak-anak ayam, karena ia mengira bahwa dirinya memang anak  ayam.Ia mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga. Dia berkotek dan berkokok. Dia akan mengepak-ngepakkan sayapnya dan terbang beberapa meter di udara.
Pada suatu hari, ia melihat seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa. "Wow, luar biasa ! Siapa dia itu ?" katanya penuh kekaguman."Itulah elang, si raja segala burung !" sahut ayam disekitarnya.
 
"Kalau saja kita bisa terbang, ya ? Luar biasa !"
"Ah, jangan mimpi ! Dia adalah mahluk angkasa, sedang kita hanya mahluk bumi. Kita hanya ayam !" Alkisah, elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya. Apakah kita ingin menjadi "AYAM" padahal kita semua "ELANG" ?
Jawabannya ada pada diri kita sendiri .!
                                               - Anthony de Mello

Moral lesson:
 Kita apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir BISA, kita BISA, bila kita berpikir Pasti Gagal, kegagalanlah yang akan kita tuai!

Favourite Quote:
"Masa Depan adalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan dari impian-impian mereka"

Selasa, 04 Oktober 2011

BATU KECIL

              

              Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia hatus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. pekerja itu mencoba lagi, tetaip usahanya yang keduapun memproleh hasil yang sama.  
                                                                                                                                                                                                                  

               Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas! Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesanannya.


             Tuhan kadang-kadang menggunakan coban-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNYa. karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.







clock